Senin, 21 April 2008

“Ayat Ayat Cinta” Kenapa Baru Sekarang ?

Butuh waktu seminggu untuk ‘melumat’ novel berjudul “Ayat Ayat Cinta”. Pada awalnya saya membaca testimoni dari orang-orang beken di halaman muka novel tsb, tapi ah ternyata semua testimoni berisi pujian yang berlebihan untuk novel ini. Penasaran, akhirnya saya langsung membaca seluruh isi novel tsb, dan hasilnya ? Ugh Sial ! Kenapa baru sekarang saya baca ini novel ? Kenapa tidak dari masa kuliah dulu ? Kenapa ?
Beribu penyesalan terus menghujam isi kepala saya. Duh seandainya waktu bisa diputar ulang. Tapi ah itu terlalu cengeng sepertinya. Btw apa sih yg bikin novel tsb layak untuk dibaca dan patut diberi pujian yg tak habis-habisnya ?
Saya memandang novel tsb adalah sebuah cerita klasik tentang orang-orang yg berbudi luhur. Orang-orang yang memiliki pengetahuan agama yang baik dan di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kisah bagaimana seseorang yang melakukan perbuatan baik pastinya akan menuai kebaikan pula, bahkan nilainya jauh lebih tinggi dibanding apa yg telah diperbuatnya. Kisah bagaimana kebaikan berhasil menembus sekat-sekat suku, bangsa & agama. “Ayat Ayat Cinta” berhasil membuat saya seperti “tertampar” secara halus dibalik untaian bahasa yang indah dan puitis. Sebuah pesan dan nasehat yang sangat dahsyat terangkai dalam cerita novel tsb. Ternyata ada “dunia lain” yang begitu indah di ujung sana yang tertulis dalam novel tsb. Dunia yang kasat mata dimana hanya bisa kita raih manakala terlepas segala busana kotor yang melekat di jiwa ini. “Ayat ayat Cinta” memberikan kontribusi kepada saya tentang makna kesantunan yang begitu lekat dengan kebaikan ditengah kebutaan kita menjalani hidup di dunia saat ini. Salut !

AkU nItip y yg....

"aNDai SAJA aKu bisa..."

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda